Investasi saham memang selalu menarik untuk diperhatikan, terutama jika melibatkan raksasa keuangan global seperti Blackrock dan Goldman Sachs. Baru-baru ini, kedua perusahaan tersebut dikabarkan mulai melepas kepemilikan saham mereka di beberapa emiten besar menjelang tahun 2025. Langkah ini memicu pertanyaan di kalangan investor: apakah saham ini masih layak dipegang? Mari kita telusuri lebih dalam.
Apa yang Terjadi dengan Saham Antam?
Antam (PT Aneka Tambang Tbk) menjadi salah satu sorotan utama. Pada Desember 2024, harga saham Antam terpantau mengalami pelemahan sebesar 1%, turun ke angka Rp 1.435 per lembar saham. Sebelumnya, Antam sempat bergerak naik pada awal pekan, namun kembali turun akibat tekanan jual dari investor asing.
Data Kepemilikan Blackrock dan Goldman Sachs
Menurut data yang diperoleh dari Bloomberg Terminal, Blackrock dan Goldman Sachs telah memangkas kepemilikan mereka di saham Antam secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Berikut adalah data distribusi terbaru:
Investor | Kepemilikan Sebelum (Juta Lembar) | Kepemilikan Setelah (Juta Lembar) | Perubahan (%) |
---|---|---|---|
Blackrock | 150.60 | 145.20 | -3.59% |
Goldman Sachs | 122.60 | 116.80 | -4.72% |
Selain kedua raksasa tersebut, beberapa investor lokal justru melakukan akumulasi saham, seperti Dimensional Fund Advisors yang menambah kepemilikan hingga 6,74 juta lembar.
Analisis Teknikal Saham Antam
Secara teknikal, saham Antam saat ini berada dalam tren downtrend. Level support utama berada di Rp 1.400, yang sebelumnya berhasil menahan tekanan jual. Namun, jika level ini gagal dipertahankan, potensi penurunan lebih lanjut menjadi hal yang harus diwaspadai.
Rekomendasi:
- Buy on Weakness: Jika harga mendekati Rp 1.400 dan terbentuk candle hijau yang solid, investor dapat mempertimbangkan entry untuk swing trading.
- Take Profit: Target jangka pendek berada di Rp 1.500 – Rp 1.550.
Saham Inco: Potensi atau Risiko?
Selain Antam, saham PT Vale Indonesia Tbk (Inco) juga menarik perhatian. Pada perdagangan Selasa terakhir di Desember 2024, saham ini sempat naik 0,28%, namun belum mampu keluar dari tren sideways.
Level Support dan Resistance Saham Inco
Level Harga | Keterangan |
Rp 3.500 | Support utama |
Rp 3.650 – Rp 3.800 | Resistance jangka pendek |
Saham Inco memiliki potensi rebound dari level Rp 3.500 jika terjadi akumulasi yang cukup signifikan. Namun, jika gagal bertahan di atas level ini, risiko pelemahan ke bawah Rp 3.500 menjadi lebih besar.
Rekomendasi:
- Entry di sekitar Rp 3.500 dengan target Rp 3.650 – Rp 3.800.
- Hati-hati jika harga turun di bawah Rp 3.500 karena potensi tren bearish akan meningkat.
Saham Harum: Masih dalam Tren Downtrend
Saham PT Harum Energy Tbk (Harum) juga menunjukkan pola pergerakan yang serupa dengan Antam dan Inco. Pada Desember 2024, saham ini ditutup di level Rp 1.030, setelah gagal menembus resistance di Rp 1.150.
H2: Analisis Teknis Saham Harum
Indikator | Keterangan |
Tren | Downtrend |
Resistance Terdekat | Rp 1.150 |
Support Utama | Rp 1.000 |
Jika harga berhasil rebound dari level Rp 1.000, potensi untuk swing trading hingga Rp 1.150 dapat dipertimbangkan. Namun, jika level Rp 1.000 tembus, harga kemungkinan akan turun lebih dalam.
Mengapa Blackrock dan Goldman Sachs Melepas Saham?
Langkah Blackrock dan Goldman Sachs melepas saham menjelang tahun 2025 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
Rebalancing Portofolio
Perusahaan investasi besar sering kali melakukan rebalancing portofolio untuk mengoptimalkan kinerja investasi mereka. Melepas saham-saham tertentu, termasuk Antam, bisa jadi bagian dari strategi ini.
“Keputusan untuk melepas saham biasanya didasarkan pada evaluasi ulang risiko dan peluang di pasar,” ujar seorang analis di Bloomberg.
Risiko Makroekonomi
Dengan ketidakpastian global yang meningkat, termasuk ancaman resesi di beberapa negara, langkah defensif seperti menjual saham dianggap wajar. Blackrock dan Goldman Sachs mungkin ingin mengalihkan investasi mereka ke instrumen yang lebih stabil.
Masih Layak Hold?
Bagi investor ritel, keputusan untuk tetap hold atau menjual saham seperti Antam, Inco, dan Harum sangat bergantung pada strategi masing-masing. Jika Anda berencana untuk trading jangka pendek, memperhatikan level support dan resistance menjadi hal yang krusial. Namun, jika Anda adalah investor jangka panjang, memahami fundamental perusahaan dan prospek industri menjadi faktor utama.
Saham | Level Entry | Target Harga | Rekomendasi |
Antam | Rp 1.400 | Rp 1.500 – Rp 1.550 | Buy on Weakness |
Inco | Rp 3.500 | Rp 3.650 – Rp 3.800 | Spekulatif Buy |
Harum | Rp 1.000 | Rp 1.150 | Swing Trading |
Catatan Penting:
Selalu lakukan analisis tambahan dan sesuaikan dengan profil risiko Anda sebelum mengambil keputusan investasi. Informasi ini hanya sebagai panduan umum dan bukan saran keuangan resmi.
Itulah ulasan mengenai keputusan Blackrock dan Goldman Sachs untuk melepas saham tertentu menjelang tahun 2025. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat bagi Anda!
+ There are no comments
Add yours