Kenaikan Harga Komoditas Pangan Mulai terasa Menjelang Nataru 2024/2025

Estimated read time 3 min read

Fenomena Tahunan, Kenaikan Harga Menyapa Jelang Libur Akhir Tahun

businessindustry – Setiap menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kenaikan harga bahan pangan menjadi fenomena yang sering terjadi. Tahun 2025 tidak berbeda. Sejumlah komoditas seperti bawang merah, cabai, tomat, dan bahkan sayur-sayuran mengalami kenaikan yang cukup signifikan di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.

Laporan terbaru dari Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, dan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, menunjukkan pola yang serupa. Walaupun pasokan masih aman, daya beli masyarakat mulai melemah akibat harga yang melambung tinggi.

Kenaikan Harga di Berbagai Komoditas

Kenaikan Harga Komoditas Pangan Mulai terasa Menjelang Nataru
Kenaikan Harga Komoditas Pangan Mulai terasa Menjelang Nataru

Tren di Pasar Tebet Barat

Di Pasar Tebet Barat, beberapa komoditas utama menunjukkan kenaikan harga yang cukup terasa. Berikut datanya:

KomoditasHarga Sebelumnya (Rp/Kg)Harga Saat Ini (Rp/Kg)Kenaikan (%)
Bawang Merah45.00050.00011%
Bawang Putih45.00050.00011%
Daging Ayam Hidup25.00028.00012%
Minyak Goreng (liter)15.00017.00013%

Pedagang ayam di pasar ini menjelaskan bahwa kenaikan terjadi sekitar 3% hingga 12%. “Ayam hidup yang tadinya Rp25 ribu sekarang jadi Rp28 ribu per kilo,” ungkap salah seorang pedagang.

BACA JUGA : 3,06 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta Selama Libur Nataru 2024/2025

Lonjakan Harga di Pasar Ciputat

Kenaikan yang lebih signifikan tercatat di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Harga beberapa komoditas bahkan naik hingga dua kali lipat dibandingkan harga normal. Berikut data rinciannya:

KomoditasHarga Sebelumnya (Rp/Kg)Harga Saat Ini (Rp/Kg)Kenaikan (%)
Cabai Merah25.00050.000100%
Cabai Rawit Merah30.00060.000100%
Sawi Hijau8.00020.000150%
Kacang Panjang15.00028.00087%
Telur Ayam28.00032.00014%

Seorang pedagang, Ibu Iin, mengatakan, “Cabai merah yang tadinya Rp25 ribu sekarang sudah Rp50 ribu. Sawi hijau dari Rp8 ribu melonjak ke Rp20 ribu. Kalau dibilang turun, rasanya kecil kemungkinan.”


Dampak Kenaikan: Penurunan Minat Pembeli

Selain kenaikan harga, tren ini juga memengaruhi daya beli masyarakat. Banyak pembeli mengurangi jumlah belanja mereka, sehingga pasar menjadi lebih sepi. Salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Tebet Barat menyebutkan, “Pasokan aman, tapi pembelinya enggak aman karena daya belinya turun jauh.”

Di Pasar Ciputat, situasi serupa terjadi. Pedagang menuturkan bahwa meskipun stok bahan pangan mencukupi, pembeli enggan membeli dalam jumlah besar. “Peminatnya nih yang kurang banget. Belanjanya dikurangin,” ujar salah seorang pedagang di sana.


Komoditas yang Masih Stabil

Kenaikan Harga Komoditas Pangan Mulai terasa Menjelang Nataru
Kenaikan Harga Komoditas Pangan Mulai terasa Menjelang Nataru

Menariknya, beberapa komoditas tetap stabil meski permintaan meningkat. Di antaranya adalah daging sapi, yang di Pasar Ciputat masih dijual pada harga normal Rp130 ribu per kilogram. Stabilitas ini memberikan sedikit angin segar bagi masyarakat yang ingin membeli daging untuk kebutuhan perayaan Nataru.


Faktor Penyebab Kenaikan Harga

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kenaikan harga ini:

  1. Cuaca Buruk: Kondisi cuaca yang tidak menentu menghambat distribusi dan mengurangi hasil panen.
  2. Permintaan Tinggi: Libur akhir tahun selalu diiringi dengan peningkatan kebutuhan rumah tangga, mendorong harga naik.
  3. Distribusi yang Terhambat: Jalur distribusi yang terganggu, baik oleh cuaca maupun logistik, turut memengaruhi kenaikan harga.

Prediksi Kenaikan hingga Lebaran

Pedagang memprediksi bahwa tren kenaikan harga ini kemungkinan besar akan berlanjut hingga Lebaran 2025. Mereka juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan harga akan turun sebelum Nataru. Salah seorang pedagang di Pasar Ciputat menuturkan, “Kayaknya enggak turun deh, apalagi ini sudah mepet tahun baru, terus lebaran sebentar lagi.”


Solusi untuk Menghadapi Kenaikan Harga

Masyarakat diimbau untuk cermat dalam berbelanja dan mengelola anggaran rumah tangga. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Mencari alternatif bahan pangan: Misalnya mengganti cabai segar dengan cabai kering.
  • Belanja lebih awal: Hindari membeli bahan pangan mendekati hari libur untuk menghindari lonjakan harga.
  • Meningkatkan efisiensi belanja: Prioritaskan kebutuhan pokok dibandingkan keinginan.

Selain itu, pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi kenaikan harga ini dengan pengawasan distribusi dan pemberian subsidi untuk beberapa komoditas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours